Beberapa temen suka nanya “feb, budget liburan lo di Macau brapa?” “feb, kemaren ke Malaysia abis brapa?” kemudian saya jawab “oh ke Macau abis 200 sampe 300ribu aja kok” “di Malay? kemaren seminggu abis 600ribu-an aja kok”. dan mereka langsung bertanya-tanya bagaimana bisa liburan ke LUAR NEGERI bisa semurah meriah itu? Ya, semuanya tergantung seberapa pintarnya lo menjadi seorang oportunis! semua orang Indonesia mempunyai kemampuan tersebut. Modalnya cuma pede, muka tebel, dan kemampuan untuk sedikit mengemis dan meminta belas kasihan. Loh? kenapa gitu amat??? Nah kan katanya mau liburan murah toh??
Ketika pertama kali mau ke luar negeri, saya diberi saran oleh seorang teman, Nobi namanya, dia merekomendasikan untuk mencari akomodasi gratis di web-web komunitas traveler, seperti yang sudah terkenal Couchsurfing.org dan atau hospitalityclub.com, sebenarnya sih masih ada website lainnya, sayangnya kurangterekspos dan jumlah anggotanya tidak terlalu banyak. Awalnya bingung juga untuk mengenal bagaimana kedua website tadi bekerja, namun dengan learning by doing maka lama kelamaan mengerti juga! Ada baiknya, sebelum benar-benar menggunakan jasa yang diberikan website tersebut, anda mempelajari cara bekerjanya dan bagaimana cara menggunakannya. Sebenarnya, kedua website tersebut tak lebih dari forum sebuah komunitas traveler kelas internasional, nah hebatnya mereka memang mempunyai unique selling proposition di bidang free accoomodation.
Untuk kali ini, saya akan membahas mengenai couchsurfing aja, karena dari situ lah saya berhasil mendapatkan tumpangan gratis selama beberapa malam, dari situ juga saya mendapatkan beberapa teman luar negeri yang memberikan wawasan yang lebih dan lebih lagi. Couchsurfing ini bukanlah sebuah website seperti hostelworld.com atau hostel.com dan sebagainya. Couchsurfing ya selayaknya jejaring sosial, yang mempunyai banyak member di seluruh dunia. Dari ide cerdas mengenai hospitality exchange tersebut, kita bisa menjelajahi setiap daerah dengan berbagai macam kemudahan. Misalnya, kita bisa masuk ke dalam group dan sharing mengenai rencana perjalanan kita ke sebuah destinasi, nantinya anggota group tersebut akan memberikan bantuan berupa informasi yang kita butuhkan dan bisa jadi ada tawaran tour guide dari warga lokal. Selain itu, kita juga merequest free hospitality dengan cara mencari anggota-anggota CS atau couchsurfing untuk selanjutnya mengirimkan request kepada orang yang kita kehendaki.
Prosedurnya, kita tinggal memasukkan nama daerah atau destinasi kita di sebuah negara. Misal saya memasukan kata kunci “Taipa, Macau” yang di bawah kolom search itu ada beberapa pilihan lainnya yang akan mempermudah pencarian. Misal, kita bisa memilih berapa orang yang akan ikutan pergi (berpengaruh kepada availability si user), kemudian kita juga bisa menentukan gendernya. Nah, selanjutnya akan muncul beberapa rekomendasi orang-orang yang bisa kita tebengi. Kita tinggal buka profile nya satu-satu untuk melihat-lihat profile nya. Kita bisa melihat keterangan couch yang dia berikan. Misal biasanya user menceritakan mengenai dirinya seperti merokok atau tidak, boleh mabuk2an atau tidak, ada binatang peliharaan atau engga, terus suka juga ada yang bilang kalau suka tidur malam sehingga memungkinkan kita untuk sreg atau engga dengan tipe orang seperti itu.
Reference! itu penting banget dilihat! jadi, seperti testimonial pada friendster jaman dulu, Ada yang namanya reference di CS. nah, itu salah satu feature yang memudahkan kita untuk mengenai si calon orang baik yang memberikan tebengan. Apakah tanggapannya positif atau tidak dari mantan surfer atau si penebeng. Bagaimana kalau tidak ada reference dan informasi couch? ya gambling! who don’t like gambling? coba saja merequest dan ngobrol lewat pesan. Kalau orangnya asik, kenapa tidak coba untuk menjadi surfer di tempatnya sebagaiyang pertamax?
Setelah mendapatkan kandidatnya, kita tingga mengklik “send couch request” deh! kemudian pilihketerangan waktu kapan kita sampai dan kita pulang, kemudian berapa orang yang akan ikut dengan kita, dan dengan apa kita ke kota tersebut. Semua itu memungkinkan kita mendapatkan keuntungan lainnya, yaitu DIJEMPUT!! hihihi….nah, yang rada bikin deg-degan sih menunggu balasan request kita. Biasanya untuk surfer pada pertama kali sering juga tuh dapat tolakan, ya karena kita sendiri belum mempunya reference. Makanya, cobalah mengajak teman untuk punya CS juga dan membantu mengisi reference di profile kita. Itu cukup memudahkan orang (calon host) untuk memberikan izin menginap di tempatnya.
Jadi, pengalaman pertama saya jalan ke luar negeri, saya langsung dapat Couch. Namanya Iuri, dia berkebangsaan Brazil yang bekerja di Macau. Sayangnya, fotonya dia cuma ada dua atau tiga gitu, dan saya pun rada was-was tapi pasrah. hehehe untung si Nobi dan Yunus yang ikut jalan waktu itu tidak banyak protes dan malahan mendukung, maklum kami mahluk gratisan :D. Eh pas sampai Macau Intl. Airport, saya menelpon si Iuri itu, dan diangkat! dang! saya deg-degan, pertama kalinya ngomong bahasa inggris dengan orang asing, dan dengan konteks jalan jalan sendiri (tanpa institusi). Ok, lagi lagi learning by doing sangat memudahkan segalanya. Berdasarkan informasinya, kami langsung meluncur ke apartemennya di sekitar pulau Taipa, eh saya pun tidak sengaja membawa orang asing. Namanya Tandi, dia minta ikutan nebeng karena bingung mesti kemana. Untungnya si Iuri ini baik banget nget nget. Kami pun dipersilahkan masuk ke Apartemennya, sementara itu dia masih bekerja di The Venetian! Gila ga tuh? kami dibiarkan bebas masuk ke apartemennya, yang TANPA dibimbing oleh yang punya karena dia bilang tidak dikunci. Yang lebih gila lagi, dia akan menitipkan kunci rumahnya itu kepada saya kalau kalau saya mau pulang tapi pintunya dikunci karena dia ada business trip ke HK. aaahh….. pengalaman pertama dan langsung dapet orang super baik!
Trip ke phuket saya tidak nemu couch yang mau menampung, hiks… namun ketika melancong ke Malaysia, dan merencanakan pergi ke tiga kota, saya pun berhasil mendapatkan Couch di KL, Penang, dan Melaka! Nah, namun semuanya gagal menggunakan couch dari couchsurfing. Karena, seorang kenalan dari dunia maya juga, tepatnya Tumblr. dia dengan berani dan baik hatinya memberikan tumpangan ke Saya dan seorang teman untuk tinggal di rumahnya, di Cyberjaya! Galih namanya. Sebelumnya kami hanya berhubungan dari dunia maya saja, lalu saya menceritakan rencana untuk berplesir ke negeri jiran. Ternyata dia kuliah di Malaysia, tepatnya Cyberjaya, ya sudah dengan sangat baik hati nya dia memberikan saya tumpangan selama SEMINGGU! Malahan saya dijemput di bandara pula jam 12 malam! ah super baik! dan dia mau percaya juga sama saya. Berkat dapet tumpangan mahasiswa Indonesia di Malay, saya jadi dapat buanyak kenalan di Malaysia, yang tentunya juga mahasiswa Indonesia lainnya disana. Seru banget! saya pun jadi dapet tumpangan gratis di Melaka, ya di tempat temannya Galih, si Swasti yang juga baik hati kepada saya dan Dara 🙂
Intinya, mencari free hospitality itu bukan hanya urusan irit dan memangkas budget jalan jalan. Tapi, untuk menambah pertemanan di dunia internasional! Saya sebagai orang Indonesia yang jarang berkontak langsung dengan orang luar membuat saya jadi haus untuk selalu bertemu orang-orang baru dari luar Indonesia. Tentu, untuk berlatih berinteraksi dan menjadikan pikiran lebih terbuka. Pertukaran budaya dan cara pikir, serta menambahnya wawasan menjadikan hospitality exchange sebagai hal yang menarik 🙂
Pingback: Mencari Shangri-la di Koyasan | TRIP TO TRIP