Penang, 7-8 September 2012. Petualangan di mulut Malaysia kemarin membuat saya lupa segalanya. Hingga baru diingatkan kalau seharian kemarin tidak makan dan menyebabkan hari itu setelah berkeliling Georgetown, saya tepar. Masuk angin kayaknya. Akhirnya saya kembali ke tempat Yusuf di Teluk Kumbar, dan sayangnya dia sekeluarga belum balik. Alhasil saya berkeliling daerah Teluk Kumbar dan menemukan sebuah kedai makan. Lumayan di sana bisa ngobrol-ngobrol dengan warga setempat.
Sekitar jam 8 malam saya sudah di rumah Yusuf. Saya, dia, dan Mazlee, temannya dari Malaysia, langsung pergi lagi karena akan menjemput salah seorang surfer yang akan menginap di tempatnya Yusuf. Nah, surfer ini dari Indonesia, namanya Yongki. Kami menjemputnya di bandara internasional Penang. Sepanjang perjalanan balik ke rumah Yusuf, dia asik bercanda dan melucu. Haduh.. asik banget sih ini orang. Kami juga mengobrol dengan bahasa Malaysia atau Indonesia. Obrolan kamu juga tak jauh dari membahas soal dua negara itu.
Sementara itu, Erika, istrinya Yusuf telah menyiapkan makan malam di rumah. Kebetulan dia juga suka bereksperimen dengan masakan. Selalu mencoba resep-resep baru dari berbagai macam daerah. Kali ini dia memasak, masakan ala Eropa Timur. Aduh sayangnya saya lupa itu dari negara atau daerah mana. Pokoknya makanannya adalah semacam mash potato, dengan cream ati ayam yang dihaluskan, dan juga beberapa sajian unik lainnya. Sangking enaknya, saya sampai lupa kan detail makanannya. Soalnya keenakan makan, lama gak ketemu masakan rumah dan enak begini selama jalan-jalan (padahal baru trip tiga minggu ya..)
Besok paginya, Yusuf dan Mazlee pergi membeli sarapan. Ternyata setelah pulang mereka membawa nasi kerabu. Hmm nyaam.. lagi-lagi saya menemukan kenikmatan cita rasa. Yang unik dari Nasi Kerabu ini adalah, nasinya berwarna biru. Pertama kali banget buat saya nemuin olahan makanan nasi berwarna biru. Secara rasa sih mirip-mirip nasi uduk atau kebuli, yang rasanya gurih. Selain itu, Nasi Kerabu juga ditaburi parutan kelapa yang disangrai, membuat nasi menjadi makin gurih dengan rasa spicy. Untuk lauknya, ada sedikit sayuran dan juga ikan asin, ditambah sepotong paha ayam goreng. nyuumm.. Apalagi saya makannya beramai-ramai dengan yang lainnya. Tambah sedap aja.
Karena dihost oleh keluarga muda Eropa ini, saya jadi dapat dua hal sekaligus, kehangatan Asia dan pola pikir Eropa/barat. Selain itu, indera perasa pun dimanjakan. nyamnyamnyam..
Nasi kerabu itu emang enak sekali. Sepertinya memang masakan khas Malaysia ya. Warna nasinya yang unik dan ragam lauknya yang menarik dan enak-enak. 😀
Wah iya, kaya rasa banget kan? slurrpp pas nulis ini jadi kepengen bgt. haha di Medan ada juga ga sih? kan tetanggaan tuh