Mei Tahun Lalu, Jadi Anak Teluk

Image

Anak teluk, itu rutinitas yang saya lakukan di bulan Mei tahun lalu. Lebih kurang, seluruh bulan Mei saya di habiskan di teluk ini, Teluk Jailolo. Tempat yang terlihat teduh, perairan tenang, dikelilingi perbukitan, dan gunung-gunung berapi menjulang. Ini lah tempat kerja paling menyenangkan sejauh ini.

Selama hampir sebulan, saya tinggal di homestay ibu Fao yang tersohor itu. Sajian makanannya yang.. slurrpp.. membuat kami lahap dalam setiap waktu makan, tiga kali sehari, dan berkali-kali ngemil sepanjang hari. Foto yang pertama itu halaman belakang rumahnya. Indah kan? langsung menghadap laut dengan pemandangan gunung Gamalama, Tidore, dan pulau Hiri. Sering setiap bangun pagi langsung ke sana, dan duduk melamun. Kadang, bawa buku, tiduran di tepiannya, dan tak sengaja terlelap. Menjelang sore, air mulai pasang, siluet gunung dan pepohonan kelapa mengisi ruang langit.

Tak lupa sebagai hiburan, setiap siangnya, sepulang anak-anak bersekolah, saya melihat mereka latihan Cabaret on The Sea. Satu-satunya pertunjukan di Indonesia yang diadakan di panggung di atas laut. Sambil melawan terik panasnya mentari, mereka tak hentinya mengikuti gerakan dan perintah pelatih. Seru ya.. di saat itu, saya jadi berkhayal jadi anak SMA yang ikutan dalam kabaret ini.

3 tanggapan pada “Mei Tahun Lalu, Jadi Anak Teluk”

  1. wardhanaaditya – I live in Jakarta, Indonesia. I’m an art director & photographer. I founding <a href="http://mintstudiojkt.com">mint studio</a> with my friend and worked on it. This is a blog about inspirations and behind the scene of my life.

    hup nabung nabung nabung..
    iya gw jg pengen tinggal lama di Jailolo

    1. Febry Fawzi – Seattle, WA – Febry is a travel enthusiast that has experience in marketing, content creation and curation, and editorial design. Studied Advertising at the University of Indonesia, with experience in established and startup companies, as well as extensive freelance work. Knowledgeable in digital media, the tourism industry, e-commerce, with a deep appreciation for music across all genres.

      monggo.. keliling halmahera pasti seru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.