Lompat ke konten

Medan – Toba – Kuala Lumpur

Berawal dari hunting tiket murah Mandala Air, 88ribu one way ke Medan, membuka perjalanan kedua saya ke pulau Sumatera. Tadinya saya akan travelling berdua dengan Nacil, kemudian Retha pun ikutan gabung, namun di tengah perjalanan Nacil membatalkannya karena punya banyak urusan. Nah, ini merupakan jalan-jalan ketiga saya (kalau tidak salah) travelling berdua (dan selalu dengan cewek :p)


Kata orang, Medan merupakan surganya makanan. Yep, dari semua informasi yang saya baca, banyak sekali rekomendasi makanan dan minuman yang nampaknya menggiurkan. Selain itu, bertemunya berbagai macam budaya di kota ini membuat banyak tempat yang sangat sayang untuk dilewatkan. Hanya saja, saya hanya punya waktu 6 jam pada pagi hari dan 6 jam pada malam hari untuk menjelajah kota ini.

Kenapa begitu? mari saya jelaskan itinerary saya.

Perjalanan akan berlangsung dari tanggal 10-13 Mei. Wow! singkat banget kan? nah tunggu! lebih singkat lagi dengan rincian perjalanan sebagai berikut;

10 Mei dari jam 6-12 siang sembari menunggu Retha tiba (karena kami beda flight) saya jalan-jalan di Medan. Nah, siang hari nya kami akan berangkat ke Parapat yang mana memakan waktu 5 jam. Hari itu kami akan bermalam di Tuktuk, Pulau Samosir.
11 Mei dari jam 6-14 jalan-jalan keliling Samosir dan sore nya langsung beranjak ke Medan lagi.
12 Mei pada pagi buta, saya sudah bersiap di Polonia untuk terbang ke Kuala Lumpur. Di sana main dan ketemu teman hingga esok siang pulang ke Jakarta dan kembali masuk kantor.

Semua berjalan lancar, saya senang, dan capek sekaligus. Untuk detail lebih lanjut, tunggu postingan lengkapnya ya 🙂

10 tanggapan pada “Medan – Toba – Kuala Lumpur”

      1. Olive Bendon – Travel Blogger | Citizen Journalism | Old Grave Lover | Volunteer for The War Graves Photographic Project

        yuk ke Aceh bareng saya, bulan depan 😉

  1. buzzerbeezz – Banda Aceh – Saya lelaki berumur 30-an. Penikmat traveling. Postcrosser. Dan Travel Writer (Wanna be)

    Jalan-jalannya sih di dalam negeri.. Mampirnya sampe luar negeri 😀

  2. Avant Garde – Sungai Penuh – Manusia biasa pada umumnya. Seorang suami dari wanita luar biasa. Seorang ayah dari Ni Shaquinna (Nia). Mas-mas kantoran yang (dulu) hobi main ke bangunan bersejarah dan filateli.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.