
Tokyo Tower
Sedari mendaratkan kaki di ibukota Jepang, sudah lima hari saya keluyuran di Tokyo. Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti. Bahasa tidak terlalu banyak berpengaruh, berhubung Tokyo kota besar, maka banyak sekali petunjuk jalan berbahasa Inggris. Orientasi di kantor juga sudah, kurang lebih pekerjaan ini akan menjadi sangat menyenangkan, kecuali bagian menulisnya. Entah kenapa, karena mungkin ini adalah hal pertama bagi saya, jadi rasanya kikuk dan sangat dibawa pikiran. Bicara mengenai jalan-jalan untuk kerja, hal apa aja yang sudah saya temui di Tokyo?
Shibuya
Yoyogi Park
Autumn in Tokyo
Belum 24 jam saya berada di Tokyo, kaki dan hati sudah tidak tahan mau ke tempat yang satu ini. Siapa yang tidak kenal dengan si persimpangan jalan super sibuk di dunia, tempat di mana patung Hachiko yang terkenal itu bersemayam, tempat semua orang di kota metropolitan ini pergi hang out dan berbelanja, dan tempat buat saya untuk ngegalau layaknya film Lost In Translation. Kyaaaak! SHIBUYA, SHI-BU-YA! Suara peringatan tanda stasiun terdengar sangat lucu melantunkan kata Shibuya. Akhirnya, sambil mesem-mesem saya ke luar stasiun sambil berlari menaiki anak tangga. Akhirnya saya menyaksikan sendiri, betapa magnet Shibuya benar-benar berhasil memanggil saya.
Satu tempat lagi yang memberikan kesantersendiri untuk saya. Sebenarnya ini korban menyasar sih. Niat hati ingin jalan kaki ke Harajuku, kemudian malah terus ditarik oleh pesona dedaunan yang menguning hingga saya tiba di Yoyogi Park. Kalau saya ditanya taman mana yang paling indah sejauh ini, maka saya bisa jawab Yoyogi di musum gugur. Memang terdapat banyak taman di Tokyo, namun saya belum sempat untuk mendatanginya satu-satu.
AKB48 in Akiba
Pohon natal di Roppongi Hills
Ginza di malam hari
Tempat-tempat lainnya yang saya datangi adalah seperti daerah Shinjuku, Akihabara, Roppongi, Tokyo Station, Ginza, dan Asakusa. Sebagai kawasan penting di kota sebesar Tokyo, daerah-daerah tersebut memiliki pemandangan yang hampir mirip. Gedung-gedung pertokoan dengan berbagai macam billboard menempel di sana sini, menyala dan memberikan warna-warni lampu di kala malam, gedung-gedung perkantoran dengan para executive Jepang yang necis berseliweran, dan zebra cross di setiap persimpangan jalan.
Saya masih punya waktu lebih dari 3 minggu untuk eksplor lebih jauh mengenai Jepang. Hari ini hingga 18 hari ke depan, saya akan tinggal di sekitar Saitama dan Gunma. Semoga pekerjaan (jalan-jalan)-nya lancar 😛
Pingback: Main ke Zama Sunflower Festival Saat Liburan Musim Panas di Jepang!
Kak Feb, mau itinerary-nya dooong. Makasih Kaaak
Oh yah AKB48 cafenya, kami setengah mampus muter gak nemu dan akhirnya menyerah. hiksssss T_T, tepatnya di mana sih itu?
That’s why I am here now, because the autumn. AKB Cafe itu di samping pintu keluar Akihabara banget
Ooooo…hiksss, i’ll spread the position ke temen2 pergi bareng. pasti mereka pada kesel dengernya. kekekekek
Kyak kyak kyak,,, another Japan Story. selalu menarik.
poto Tokyo tower, keren, kemren itu bodohnya Tokyo Tower yg kelupaan karna itinerary pada kelepas dari tangan, gak sadar ilang. hikssss…temen jalan gw juga pada suka pelafalan SHI-Bu-YA di train, kalo gw eh gw dink, temen gw sukanya Ro-Po-Ngi. kekekekke
Autum,,,gw pengen ke sana lagi karna autum. pengen liat 😀
photo patung hachiko nya mana mas? *penasaran 🙂
oke nanti diupload hehehe
enak bener ya hampir sebulan gitu main ke jepang.
ini beneran urusan kantor om?
akomodasi semua diurus kantor juga?
Yoha bro.. hehe
sebenernya gue kerja di sini, bukan dr perusahaan Indonesia.