Terik musim panas kian mereda, diisi oleh semilir angin yang berhembus tipis namun menyejukkan. Akiko, Mariko, dan saya telah tiba di kawasan Tempozan. Daerah ini berada di tepian laut dan di sini juga terdapat banyak sekali atraksi wisata seperti theme park, observatorium, museum, dan pusat perbelanjaan. Tempozan juga menjadi pelabuhan penting bagi kegiatan pengiriman domestik maupun internasional.
Green Gift Shop, toko yang unik.
Sebuah jalan di Tempozan area.
Tujuan utama saya sendiri ke Tempozan adalah untuk naik bianglalanya yang dulunya tertinggi se-Jepang itu. Niatnya sih sore hari, ketika matahari terbenam. Ketika sampai ternyata masih jam 4 sore dan matahari terbenam sekitar jam 6 lewat. Dari pada menunggu lama, akhirnya kami naik Tempozan Ferris Wheel sebelum matahari terbenam.
Tempozan Ferris Wheel adalah bianglala yang terbesar di Osaka. Dulu memang sempat menjadi yang terbesar di Jepang, namun seiring berjalannya waktu rekor ini dipecahkan oleh bianglala lainnya, kalau tidak salah dengan yang di Yokohama. Dari bianglala ini kita bisa melihat pemandangan gedung-gedung pencakar langit di kota Osaka, selain itu juga melihat pemandangan teluk di sekitarnya. Tiket untuk menaiki Tempoan Ferris Wheel adalah 700 yen. Kebetulan waktu itu sih saya ditraktir sama teman-teman saya yang cantik itu.
ini tiketnya!
Jam beroperasi Tempozan Ferris Wheel ini adalah dari jam 10 pagi hingga 10 malam. Sekali putaran kurang lebih memakan waktu 17 menit. Bianglala ini berada di sebuah kompleks hiburan bertajuk Tempozan Habor Village. Bianglala ini dibuka untuk umum pada 12 Juli 1997. Awalnya sih saya kaget dan merasa 17 menit itu sangat sebentar namun ketika dicoba sebenarnya lumayan juga. Ini sepertinya pertama kalinya saya menaiki bianglala, bahkan saya belum pernah naik yang di Ancol. Jadi bagaimana pemandangan dari atas? Simaklah foto-foto berikut ini.
Selain Tempozan Ferris Wheel, di Tempozan Harbor Village juga terdapat Osaka Aquarium (Kaiyukan). Disebut-sebut tempat ini merupakan salah satu aquarium terbesar di dunia. Yang membuat tempat ini spektakuler adalah pengunjungnya bisa melihat Whale Shark yang super besar itu. Tiket masuknya memang agak mahal yaitu 2300 yen. Yah berhubung saya gak enak kalau minta ke sana ke teman saya karena pasti dibayarin, akhirnya saya gak jadi ke sana deh.
Selepas dari Tempozan Ferris Wheel, kami masuk ke mall dan membeli es krim greentea. Kemudian kami bersantai di teras depan yang langsung menghadap ke teluk. Meskipun pemandangan di teluk itu dipenuhi dengan alat-alat pabrik dan kapal petikemas yang berseliweran namun saya sangat menikmati saat senja datang. Saya bisa ngobrol langsung dengan Akiko dan Mariko. Kami bernyanyi bersama. Melihat video dan foto-foto jalan-jalan mereka, termasuk waktu ke Thailand yang ketemu dengan saya.
Matcha Ice Cream
Senja di teluk Osaka
Febry, Photo2mu selalu keren!! 🙂
Terima kasih mba Irma 😀
View nya juara banget, mirip2 bianglala yg di london yeeee #SokTeu hehe
ahey.. pernah di London mas? :p
halo mas Febry salam kenal dan makasih sudah ikutan turnamen foto perjalanan ronde 40 yah 🙂 fotonya keren2 🙂
Halo Messa, iya sama-sama. Sukses turnamen ke 40nya, semoga rame 🙂
Aku gemar sama gambar jambatan itu. Hehe. Feb, bianglala itu apa ya?
makasih Khai. Bianglala itu Ferris Wheel hehehe
Yeahhh. Aku belajar kosa kata baru! 🙂
seru ya kalo sebelumnya dapet kenalan orang jepang, pas giliran kita kesana ditemani jalan2. pny banyk temen
Yep bener banget! Lebih berkesan dan lebih gak mau pulang.
Kyaaaaaaaaa enaknya dapet gratisan! Gue aja naik yg di Singapura nggak kuat :'(
haha singapura kan tertinggi di dunia.. padahal kan seru liat ketinggian :p
Temennya udah cakep baek ya kak suka traktir…. Xixixixi
aku seharian gak ngeluarin duit kak.. uhuk :’)
Wahhhhh enaknyaaa
tapi kalo mereka ke sini, gantian nraktir mas haha
Ya gpp murahan jajanin di indo daripada di jepun, bener kan
bener 😀
Apa karena budayanya gitu ya?
Engga, bahkan kl pacaran mereka split bills.
Foto senja yg terakhir keren… And that ice cream, so yummm
makasih banyak 🙂 padahal kan backgroundnya alat-alat industri gitu.
Suka liatnya, matahari terbenam, laut(eh bener laut kan?, tapi nampak bebannya dikelilingi alat berat.. Hehhee
iya, itu laut. tapi beruntung juga dapet mataharinya bulet 🙂