Lompat ke konten

Apakah New Delhi Wajib Dikunjungi?

Sebagai ibukota, New Delhi merupakan pusat pemerintahan, kebudayaan, dan juga komersial. Meskipun kota ini tidak sesibuk Mumbai namun New Delhi bisa dibilang sebagai kota yang cukup sibuk. Dengan populasi penduduk hingga 18,2 juta orang, selain sibuk, Delhi juga sering kali digambarkan sebagai kota yang semrawut. Lantas, apakah New Delhi wajib untuk dimasukkan ke dalam itinerary? Di sini saya mencoba untuk membahasa sedikit beberapa tempat yang saya kunjungi di New Delhi. Kamu yang memutuskan!

Berhubung masuk India dengan tiket promo super murah dari AirAsia, alhasil saya mesti terbang ke kota yang letaknya tidak strategis untuk destinasi-destinasi yang saya inginkan. Tapi apa boleh buat, kalau sudah tekad, apa saja akan dikejar. Berhubung saya terbang ke Hyderabad yang letaknya tepat di tengah-tengah Negara Anak Benua ini, akhirnya saya memutuskan untuk ‘naik ke atas’ dengan menggunakan kereta. Meskipun memakan waktu namun pilihan kereta ini cukup ekonomis.

Setelah menengok keindahan Taj Mahal dan berkunjung ke Agra Fort, akhirnya saya bertolak ke New Delhi dari kota Agra. Perjalannya sendiri tak menyusahkan karena hanya memakan waktu 2 hingga 3 jam. Waktu itu, saya juga memilih menaiki kereta Ndls Shatabdi E dengan kelas AC Chair Car, selain kereta ber-AC dan kursi yang nyaman, saya juga dapat makan. Harga tiketnya untuk sekali jalan dari Agra Cantt ke New Delhi Train Station adalah 560 rupee, cukup terjangkau. Nah, sayangnya saya salah memperhitungkan waktu. Sebelumnya saya berniat untuk menghabiskan seharian penuh di Agra, dengan segudang agenda eh malah jadinya kebanyakan bengong. Taj Mahal & Agra Fort bisa dihabiskan hanya dalam waktu setengah hari, jadi saya nganggur dan hanya duduk di KFC dari jam 3 sore hingga jam 9 malam! Singkat cerita, tibalah kami di hostel di New Delhi dengan tenang dan akhirnya KETEMU KASUR! Malam pertama tidur di pesawat dan bandara, malam kedua di kereta, akhirnya malam ketiga bisa tidur di kasur yang empuk.

Paharganj

Ramainya Paharganj di pagi hari
Selfie dulu boleh dong?

Berhubung saya menginap di kawasan ini, alhasil pagi hari kami langsung mengeksplor Paharganj, sekaligus mencari sarapan. Banyak yang bilang, Paharganj adalah backpacker’s ghetto, dan memang benar. Tempat yang satu ini, menawarkan beragam jenis penginapan. Mayoritas adalah penginapan low budget yang diisi oleh banyak backpacker dari seluruh penjuru dunia. Tak heran, kawasan ini jadi salah satu kawasan turis teramai di India.

Paharganj dipenuhi juga dengan toko, restoran, money changer, dan pusat bisnis lainnya. Layaknya sebuah bazaar raksasa, Anda bisa mencari segala hal di sini. Sangat strategis bagi Anda yang memang sedang mencari oleh-oleh. Kalau mau belanja, tentu harus dengan kemahiran tawar-menawar. Kawasan Paharganj sangat pas bagi kamu yang ingin hunting foto human interest. Kesibukannya, keberagamannya, dan atmosfirnya, sangatlah sesuatu!

Akshardham Temple

Pintu masuk Akshardham Temple

Oke, sebelum saya menjelaskan lebih jauh soal tempat ini, menurut saya Akshardham Temple adalah tempat yang keren banget, nget, nget! Saya tahu tempat ini atas saran seorang teman. Akshardham Temple sebuah kompleks spiritual yang menyimpan berbagai arsitektur, benda spiritual, benda budaya dan bersejarah, serta taman-taman cantik. Untuk masuk ke tempat ini tidak diperlukan biaya masuk tapi ada satu syarat, kamu tidak boleh membawa kamera atau handphone sekalipun. Semua barang-barang harus dititipkan dan untuk masuk ke tempat ini, harus melewati pos keamanan yang sangat ketat.

Akshardham Temple dibangun oleh Swaminarayan Akshardham pada tahun 2005. Yap, masih tergolong baru namun ketika masuk di dalamnya, kamu akan merasa sedang masuk ke dalam lorong waktu.

Sumber: thousandwonders.net/Akshardham

Hal yang paling impresif di sini adalah Akshardham Mandir, sebuah bangunan utama, layaknya sebuah istana, bangunan ini benar-benar megah dan cantik. Bangunan setinggi 43 meter ini memiliki arsitektur khas India dengan ukiran-ukiran flora, fauna, penari, musisi, dan dewa-dewi. Didesain oleh Maharishi Vastu Architecture, bangunan ini mengandung campuran gaya arsitektur seluruh India. Seluruhnya dibangun dari batu pink Rajashtani dan berlantaikan marmer dari Italia. Selain itu, kamu juga bisa melihat banyak exhibition mulai dari patung, lukisan, benda-benda besejarah, hingga ada juga film yang diputar di ruang teaternya. Yang membuat saya penasaran adalah pertunjukan Musical Fountain-nya.

Saya memang tidak memiliki fotonya namun Akshardham Temple adalah destinasi wajib dikunjungi ketika sedang berada di New Delhi. Saya pikir, memang rasanya tepat ada regulasi tidak boleh foto, saya jadi merasa ekslusif karena sudah pernah ke sini.

Old Delhi

Auto-rickshaw atau kita menyebutnya bajaj di Chandni Chowk
Sore hari di Chandni Chowk
Keramaian Chandni Chowk pada sore hari

Eits.. tak hanya ada New Delhi tapi ada juga kawasan namanya Old Delhi. Dari namanya bisa dikira-kira kan seperti apa kawasannya. Sebuah kawasan kota tua yang menyimpan tempat-tempat bersejarah seperti Red Fort, Chandni Chowk, Golden Mosque, Gurudwara Sisganj, dan banyak lagi.

Chandni Chowk sendiri adalah pusat dari Old Delhi. Di sini terdapat salah satu stasiun terbesar di India. Ketika ingin ke Jodhpur, saya berangkat dari stasiun ini. Kawasannya sendiri didominasi oleh bangunan-bangunan pertokoan yang tua dan lusuh. Layaknya pasar tradisional, kawasan ini cukup semrawut namun di sinilah letak keeksotisannya. Saya sangat senang ketika jalan-jalan di sini karena bisa hunting foto a la – a la human interest.

Bagi siapapun yang ingin tahu lebih mengenai Delhi, wajib banget datang ke kawasan ini.

Red Fort

Selamat datang di Red Fort
Megahnya Lahore Gate

Red Fort merupakan salah satu destinasi favorit di Delhi. Sebuah bangunan yang didesain secara brilian oleh Kekaisaran Mughal Shah Jahan (yang juga membangun Taj Mahal di Agra). Seperti namanya, bangunan ini didominasi oleh batu bata merah yang sangat fotojenik dan megah. Untuk masuk ke sini, Anda harus membayar 250 rupee. Dengan satu tiket, Anda bisa masuk ke dalam kompleks Red Fort yang luas.

Di dalam Red Fort ini ada banyak situs-situs bersejarah. Pertama-tama disambut oleh Chatta Chowk atau sebuah bazaar. Diwan-i-Am, yaitu aula untuk umum. Diwan-i-khas, Rang Mahal, Mumtaz Mahal, dan Lahore Gate.

Chatta Chowk yang menyambut
Diwan-i-Aam
Divan-i-Khas

Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, saya suka ketukar-tukar antara tempat ini dengan Agra Fort. Dari segi desain, sangat mirip, ditambah warna batu bata merahnya itu. Nah jadi apakah tempat ini wajib untuk dikunjungi? Uhmm.. bagi saya sih tidak. Kalau ada waktu dan uang lebih saja.

Connaught Place/Rajiv Chowk

Connaught Place

Siapa bilang jalan-jalan di New Delhi semuanya serba artefak dan tempat-tempat bersejarah? Ada satu tempat hip yang rasanya asik juga untuk dikunjungi. Entah untuk mengetahui kelakuan anak gaul Delhi atau memang untuk kembali merasakan enaknya hidup di kota besar. Uniknya, pusat perbelanjaan ini bukanlah seperti mall-mall raksasa di Jakarta. Connaught Place menurut saya sebuah konsep yang cukup apik dan seru. Konsepnya adalah kompleks ruko yang berbentuk lingkaran. Jadi ada dua akses jalan, inner dan outer circle. Tempat yang satu ini sangat dekat dengan India Gate, jadi bisa sekalian deh.

Saya sendiri ke sini saat teman saya ingin mencari tempat ngeteh yang ngehip. Selain itu, di sini juga bisa mendapatkan makanan-makanan fast food seperti McD atau KFC. Bentuk bangunan di sini klasik a la bangunan Eropa. Cukup fotojenik untuk masuk layar kamera.

Selain tempat-tempat di atas, masih ada Jantar Mahar, Qutb Minar, Jama Masjid, Lotus Temple, dan banyak lagi tempat yang bisa dieksplor. Sayangnya waktu saya sangat sedikit. Nah kesimpulannya, apakah New Delhi wajib untuk dikunjungi? Menurut saya sih wajib! Kenapa? Dalam satu kota, New Delhi menawarkan beragam destinasi, mulai dari penuh sejarah dan warisan budaya hingga tempat hip. Mungkin saran saya, ya tidak perlu berlama-lama. 2-3 hari saja cukup.

13 tanggapan pada “Apakah New Delhi Wajib Dikunjungi?”

  1. Pingback: Panduan Jalan-jalan ke Mumbai – TRIP TO TRIP

  2. Pingback: Cerita dari Mumbai – TRIP TO TRIP

  3. Pingback: Holi Festival di Kota Paling ‘Holy’ | TRIP TO TRIP

  4. cumilebay.com – Jakarta, Indonesia – Manusia biasa yang mencoba menjadi luar biasa, melalui sebuah Perjalanan Tak Berujung.

    akshardam kece banget, india jadi destanasi impian yg ngak tau kapan terealisasi coz males kalo sendirian hahaha

  5. Pingback: Drama Delhi | TRIP TO TRIP

  6. BaRTZap – a Globetrotter | a Certified Diver: PADI Advance Diver and AIDA** Pool Freediver | a Photography Enthusiast | a Laboratory Technician.

    Duh aku suka ‘nyes’ kalau liat foto Swaminarayan Ashkardam, soalnya kok bisa-bisanya aku lupa untuk mampir ke bangunan megah satu itu waktu di Delhi 😓😓

    O iya, di Connaught Place/Rajiv Chowk itu ada satu resto lokal yg terkenal banget, namanya Kake Da Daba Hotel. Aku dapat infonya dari temen lokal Delhi. Pas kesitu makan malam sendirian, sempat diliatin banyak orang. Mungkin mereka mikir: “ini orang siapa lagi, wajah oriental, makan di resto India pakai tangan bukan pakai sendok garpu” hahaha …

    By the way asik nih artikelmu, bahasanya lancar mengalir dan kelihatan seru. Suka #jempol

    1. Febry – 🌎

      Hai Bart, makasih sudah baca-baca 😀
      padahal ini ditulisnya dengan susah keras mengingat-ingat apa yang terjadi beberapa bulan lalu haha

      wah.. sayang bgt, mungkin bisa jadi alasan balik Bart! Untuk Connaught Place, sayangnya cuma main ke McD haha such a shame.

      1. BaRTZap – a Globetrotter | a Certified Diver: PADI Advance Diver and AIDA** Pool Freediver | a Photography Enthusiast | a Laboratory Technician.

        Sama-sama Feb. Mungkin karena lama diendapkan itu justru jadi asik hahaha 😀

        Pastinyaaaa, negara sebesar anak benua itu butuh dijelajah beberapa kali untuk menyerap saripati nya. Halaaaah saripati! *langsung inget minuman suplemen saripati ayam*

  7. helgaindra

    India itu negara dengan suasana yang cocok buat street photograper atau foto jurnalis.

    Wajah penduduknya itu fotogenic semua
    kebayang kalo saya kesana yang di itinerary saya cuma motoin aktivitas mereka doang..

    selebihnya ya paling cuma mampir ke tajmahal dan kawasan wisata lain..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.