Kesialan selama traveling bisa berupa apapun, salah satunya adalah cuaca buruk. Saya tau pantai Hikkaduwa ini dari teman Korea yang memang suka banget dengan Sri Lanka. Akhirnya saya memutuskan untuk stay di Hikkaduwa selama dua malam dengan harapan mendapatkan pengalaman pantai Sri Lanka yang terbaik. Tapi kenyataan berkata lain..
Pengalaman pertama mantai di Sri Lanka saya tidak begitu mengecewakan, ya untuk melihat segarnya warna hijau-biru laut sih sudah cukup menghibur saya. Dari Unawatuna Beach, saya pindah menginap di Hikkaduwa. Jarak Unawatuna dengan Hikkaduwa sendiri berkisar 25 km. Bisa naik bus langsung dengan tujuan Colombo atau transit dulu di Galle. Perjalanan memakan waktu kurang lebih satu jam. Selama perjalanan, kamu akan disuguhi oleh pesisir selatan Sri Lanka yang menghibur mata.
Hikkaduwa sendiri merupakan desa kecil yang juga cukup terkenal pantainya bagi warga lokal. Saking terkenalnya, di tengah cuaca yang kurang baik pun masih aja dijubeli orang. Inilah kenyataan pahit yang tidak masuk dalam ekspektasi saya.
Soal penginapan sendiri, Hikkaduwa punya cukup banyak pilihan dan sangat terjangkau. Penginapan yang saya tempati jaraknya lumayan dekat dari jalan raya, tarif per-malamnya tak sampai Rp 100.000. Penginapannya kebanyakan guesthouse, meskipun kecil namun cukup bersih. Yah.. gak bisa complain lah dengan harga segitu.
Soal pantai, mungkin saya lagi apes jadi ketika datang ke sana selalu saja mendung. Tak hanya itu, ombak besar, angin kencang, dan kerap kali hujan menerjang. Jadi gak ada asik-asiknya kalau mau berendam di pantai. Selain itu yang saya kurang suka, pantai di sini banyak terparkir perahu nelayan jadi agak kurang bebas.
Untuk menghibur hati, ada beberapa restoran yang buka dan punya menu seafood. Harga makanan di sini masih terjangkau. Lebih asik kalau kamu rame-rame dan bisa sharing makanan.
Memang gak selamanya jalan-jalan itu dipenuhi keberuntungan. Kadang juga harus menghadapi realita berupa cuaca. Mungkin salah saya juga yang kurang riset mengenai cuaca dan tempat yang lebih baik.
Akhirnya di hari terakhir saya memutuskan untuk balik ke Colombo dan menikmati setengah hari jalan-jalan menyusuri kota metropolitannya. Usut punya usut, ternyata satu hari setelah saya terbang pulang ke Indonesia, Sri Lanka diterjang hujan badai. Bahkan beberapa wilayah kebanjiran. Sedih juga dengarnya namun merasa cukup beruntung karena saya kabur dari bencana.
Pingback: Jalan-jalan ke Sri Lanka? Ini Persiapannya! – TRIP TO TRIP
Feb, pantainya masih bersih semua ya keliatannya
Kalo soal urusan bersih dari sampah sih ya lumayan mba 🙂