Pernah kah kamu menemukan destinasi yang berbekas di hati? Padahal destinasi tersebut tidak kamu rencanakan sebelumnya? Buat saya, salah satu destinasi yang membekas buat saya adalah Kurashiki, Okayama, Jepang.
Kurashiki terletak tidak jauh dari ibukota Prefektur Okayama, yaitu kota Okayama (Okayama-shi). Aksesnya cukup mudah, hanya satu kali naik kereta. Kurang lebih jarak tempuhnya sekitar 11-16 menit saja antara Stasiun Okayama dan Stasiun Kurashiki.
Jarak tempuh dari Stasiun Okayama ke Stasiun Kurashiki
Pusat kota Kurashiki, Okayama
Saya tidak pernah mendengar nama kota yang satu ini namun ketika saya bilang ke salah satu kolega saya di Seattle bahwa saya akan ke Jepang, dia merekomendasikan kampung halamannya. Ketika saya melihat foto kawasan Bikan di Kurashiki, saya langsung tertarik untuk mengunjunginya. Sayangnya, itinerary saya di Jepang pada bulan November lalu memang cukup padat dan kurang yakin akan bisa mampir. Namun begitu tiba di Jepang dan transit di Okayama, akhirnya memutuskan juga untuk mampir sebentar ke Kurashiki.
Jadi apa yang spesial dari Kurashiki? Kota kecil di Prefektur Okayama ini menyimpan area bersejarah dengan kanal cantik. Kawasan tua ini dikenal dengan nama Bikan, yang mana bermula di Periode Edo, sekitar tahun 1603 – 1867. Dulunya Kurashiki memiliki peranan penting dalam menjadi pusat distribusi beras. Nama Kurashiki sendiri berarti ‘Kota-nya Gudang”, yang mana gudang di sini adalah tempat penyimpan beras pada masa lalu.
Kini pemandangan gudang-gudang tersebut masih bisa dinikmati, meskipun banyak dari bangunan tersebut sudah diubah menjadi museum, kafe, dan toko-toko. Bangunan tua di Kurashiki sangat menarik karena arsitekturnya cukup beragam, mulai dari bangunan khas Jepang hingga bangunan khas Eropa.
Saya rekomendasikan untuk datang di sore hari karena cahaya-cahaya keemasan yang membuat tempat ini semakin cantik.
Kawasan Bikan ini cukup kecil, jadi kamu bisa menikmatinya sambil berjalan santai, atau menaiki perahu.
Dermaga tempat menaik-turunkan penumpang. Di belakangnya adalah pertokoan dengan bangunan tua khas Periode Edo.
Ketika berkunjung saya hanya memiliki waktu sekitar 2 jam. Untungnya, kawasan Bikan, tempat di mana kamu bisa menikmati kanal cantik dan bangunan-bangunan tua bersejarah, hanya sekitar 10 menit berjalan kaki dari Stasiun Kurashiki.
Tak banyak yang bisa saya ceritakan di sini namun pemberhentian sesaat ini cukup membekas di benak saya. Mungkin karena ekspektasi saya cukup rendah dan menemukan bahwa kota kecil ini ternyata menyimpan pemandangan yang cantik. Atau mungkin juga karena timing nya yang tepat, yaitu saat-saat matahari terbenam, sangat mendukung suasana romantis di kota tua dengan pemandangan kanal cantiknya.
Ivy Square
Sudut pertokoan yang ramai oleh turis dan warga lokal
Intinya, saya sangat merekomendasikan Kurashiki sebagai destinasi yang mesti kamu datangi ketika jalan-jalan di selatan Pulau Honshu, Jepang. Mungkin sembari mengeksplor Hiroshima dan Kastil Himeji.
Pas denger nama Kurashiki, kayaknya masih asing. Tapi pas baca dan ternyata dia adalah daerah yang punya wisata kanal, kayaknya pernah baca review-nya di blog sama Youtube.
Gue pun tau dari temen yang emang asalnya dari Kurashiki, ternyata bagus banget. Agak kecil sih sebenernya cuma cukup menarik lah..
Foto-fotonya cakep ameeet.. Memanjakan mata deh.. 🙂
Cheers,
Dee – heydeerahma.com
Makasih udah mampir 🙂 Cuma foto pake handphone kok 😀