Untuk berkunjung ke Machu Picchu, tak bisa dengan cara impulsif, semua mesti direncanakan sebelumnya. Perencanaan ke Machu Picchu tak hanya berkaitan dengan tiket masuk ke Machu Picchu yang terbatas namun juga mengenai jadwal tiket yang kamu dapat dan waktu tempuh menuju menuju Machu Picchu. Kalau kamu ingin mengincar golden hour di pagi hari, tentu kamu tidak bisa berangkat dari Cusco di hari yang sama, kamu harus menginap semalam di Aguas Calientes. Semua pengunjung ke Machu Picchu akan berkumpul di sini. Ini lah mengapa Aguas Calientes merupakan pintu gerbang menuju Machu Picchu.
Selamat datang di Pintu Gerbang Machu Picchu
Meskipun nama Aguas Calientes telah diubah menjadi Machu Picchu Pueblo namun saya lebih suka untuk menggunakan nama Aguas Calientes. Kenapa? Entah kenapa nama Machu Picchu Pueblo begitu komersil. Mengenai Aguas Calientes, kota kecil atau yang lebih cocok untuk disebut desa ini berada di provinsi Urubamba. Lokasi Aguas Calientes hanya 6 kilometer saja dari situs bersejarah Machu Picchu, kalau kamu mau berjalan kaki, hanya 1,5 jam, me-nan-jak!
Saya sudah jelaskan di postingan sebelumnya tentang cara menuju Machu Picchu, jadi kamu bisa baca di artikel tersebut. Kamu juga bisa tahu budget menuju Machu Picchu dari Cusco. Di postingan ini, saya mau bahas mengenai Aguas Calientes. Menurut saya, kota ini tidak terlalu membosankan kok. Mengapa? Ok, saya coba kumpulkan beberapa fakta menarik mengenai Aguas Calientes ya..
Aguas Calientes dalam bahasa spanyol sendiri berarti air panas. Sudah ketebak dong kenapa diberi nama seperti itu? Jadi di Aguas Calientes ini ada pemandian air panas. Cocok banget dengan udara sejuk di ketinggian 2000an meter di atas permukaan laut. Desa ini berdiri sekitar tahun 1901 oleh beberapa keluarga petani. Kemudian desa kecil ini semakin ramai sejak adanya pekerjaan jalur kereta. Selama pekerjaan jalur kereta ini, Aguas Calientes menjadi pusat tempat tinggal bagi para pekerja, hingga pembangunan jalan kereta selesai pada tahun 1931.
Pemandian Air Panas
Jika kamu berencana untuk main ke pemandian air panasnya, tempat ini buka dari jam 5 pagi sampai 9.30 malam. Tempat ini merupakan pemandian umum, jadi akan padat dan ramai pengunjung. Biaya masuknya sekitar 10 sol. Tidak seperti onsen di Jepang, kamu tidak boleh telanjang ya! Setidkanya pakai pakaian renang 😀
Pasar Oleh-oleh
Trend hijab Machu Picchu 2018
Oh iya, begitu kamu turun kereta di Stasiun Aguas Calientes, kamu akan disambut oleh pasar oleh-oleh. Menurut saya konsep ini cukup bagus karena pasar ini mewakili pasar oleh-oleh dari Machu Picchu, jadi di sekitar situs bersejarah Machu Picchu kamu tidak akan menjumpai pasar seperti ini lagi. Ada banyak pilihan oleh-oleh, kebanyakan sih pakaian atau kain khas Peru ya. Banyak yang klaim bahwa mereka menjual bahan pakaian dari bulu alpaca asli, namun coba pikir sendiri aja kalau harganya super murah, rasa-rasanya sih mereka ngibul. Saya sarankan kalau kamu mau cari pakaian yang terbuat dari bulu alpaca asli, coba datang ke Taquile Island di Danau Titicaca, harganya cukup rasional dan kamu juga bisa membantu perekonomian warga lokal. Tapi di luar itu, saya cukup senang eksplor pasar lokal ini. Ada banyak warna-warna menarik di sini.
Pasar Tradisional
Machu Picchu Traditional Market
Selain pasar oleh-oleh, ada juga pasar basah Aguas Calientes. Kalau kamu suka hunting foto yang human interest, tempat ini cocok untuk kamu. Selain itu, ada banyak buah-buahan dan bahan pangan yang mungkin hanya bisa kamu jumpai di Peru. Meskipun ada banyak buah tropis yang kita punya di Indonesia, namun berkunjung ke pasar tradisional di Aguas Calientes ini akan menambah khasanah perbuahan, sayuran, dan bahan pangan lainnya. Sekalian juga belanja untuk keperluan sarapan dan bekal untuk jalan-jalan di Machu Picchu. Untuk masalah harga, menurut saya, harganya masih wajar dan pedagang di sini tidak mencoba untuk mengakali kamu. Mungkin kalau kamu bisa bahasa Spanyol, kamu bisa melakukan tawar-menawar. Namun kalau hanya beli sebuah apel, nampaknya tak perlu menawar.
Jelajah Kuliner
Jajaran restaurant di Aguas Calientes
Seperti yang saya bilang di atas, Aguas Calientes merupakan pintu gerbang menuju Machu Picchu. Berbagai macam turis berkumpul di sini. Ada yang baru saja sampai mengendarai kereta paling mahal di dunia, ada yang rela berjalan kaki berhari-hari, atau rela melanggar hukum dengan jalan kaki di rel kereta. Sebagai pos masuk menuju Machu Picchu, Aguas Calientes memiliki banyak pilihan restoran. Selalu ada alasan untuk makan di restoran peru. Kenapa? Beberapa tahun terakhir, Peru melakukan revolusi kuliner! Ada banyak restoran dengan beragam kelas, memberikan hidangan-hidangan nikmat dengan presentasi yang ‘high class’. Salah satu restoran yang saya coba adalah Mapacho Peruvian Cuisine. Salah satu alasannya adalah karena lokasinya yang hanya tinggal ngesot dari hostel tempat saya menginap, yaitu Hostal La Vecindad. Beberapa tempat lain yang menurut pencarian saya cukup direkomendasikan adalah Restauran Indio Feliz dan Tree House. Namun jangan terlalu terpaku dengan daftar tempat makan ini. Untuk seberapa kecil kota ini, Aguas Calientes punya banyak pilihan tempat makan. Coba eksplor kalau kamu punya budget-nya.
Bukit menjulang tinggi di Aguas Calientes
Di luar dari hal-hal di atas, Aguas Calientes merupakan tempat yang cocok jika kamu ingin memutuskan hubungan dengan dunia luar. Silakan menikmati bukit-bukit hijau di sekitar, sambil menikmati udara sejuknya, dan mendengarkan suara sungai urubamba yang melintasi desa cantik ini. Tak ada salahnya menghabiskan waktu satu malam di Aguas Calientes, mempersiapkan diri sebelum petualangan seru di Machu Picchu.